Vaksin HPV sangat bermanfaat untuk pencegahan berbagai macam penyakit, termasuk di antaranya kanker serviks. Berdasarkan strain virusnya, terdapat dua jenis vaksin HPV, yaitu vaksin HPV bivalen (2 tipe HPV) dan quadrivalen (4 tipe HPV).
Vaksin HPV bivalen adalah vaksin untuk mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18, yaitu strain HPV yang menyebabkan kanker serviks. Sedangkan vaksin HPV quadrivalen untuk mencegah infeksi HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.
"HPV tipe 6 dan 11 itu adalah kutil kelamin (genital warts)," jelas Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof dr Andrijono SpOG(K) saat dihubungi detikHealth, Senin (12/6/2017).
Vaksin HPV bisa diberikan pada wanita usia 9-45 tahun dan bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki dokter spesialis kandungan. Dokter seperti ini bergelar SpOG (Spesialis Obstetri dan Ginekologi).
Informasi biaya yang diterima oleh detikHealth untuk vaksin HPV bivalen berkisar antara Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu. Sedangkan untuk vaksin HPV quadrivalen berkisar antara Rp 1,1 juta sampai Rp 1,3 juta.
"Kisaran harganya Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Yang quadrivalen nggak jauh beda lah," imbuh Prof Andrijono.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan saat ini sudah menggelar program vaksin HPV secara gratis untuk siswi sekolah dasar. Program ini bertujuan untuk mencegah kanker serviks seminimal mungkin.
"Tahun lalu di Jakarta, tahun ini di Jakarta, Surabaya, dan Jogja. Nah tahun besok di tambah di Makassar," pungkas Prof Andrijono.
Informasi biaya yang diterima oleh detikHealth untuk vaksin HPV bivalen berkisar antara Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu. Sedangkan untuk vaksin HPV quadrivalen berkisar antara Rp 1,1 juta sampai Rp 1,3 juta.
"Kisaran harganya Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Yang quadrivalen nggak jauh beda lah," imbuh Prof Andrijono.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan saat ini sudah menggelar program vaksin HPV secara gratis untuk siswi sekolah dasar. Program ini bertujuan untuk mencegah kanker serviks seminimal mungkin.
"Tahun lalu di Jakarta, tahun ini di Jakarta, Surabaya, dan Jogja. Nah tahun besok di tambah di Makassar," pungkas Prof Andrijono.
0 komentar:
Posting Komentar