KLIKDONI.com - Setiap orang tua pasti ingin memberikan masa depan yang cerah bagi
anak-anaknya. Oleh karena itu pendidikan anak sekolah merupakan salah
satu pos pengeluaran yang utama dalam manajemen keuangan keluarga.
Namun
ironisnya biaya pendidikan baik SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi
setiap tahunnya selalu meningkat. Hal ini harus diantisipasi.
Menurut
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno,
persiapan uang pendidikan anak harus dipersiapkan sedini mungkin, bahkan
ketika anak baru lahir.
Ada dua jenis persiapan pendidikan anak,
yakni jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya disiasati dengan pola
manajemen keuangan yang berbeda.
"Untuk jangka pendek misalnya
anak sudah masuk sekolah satu atau 2 tahun ke depan. Hal ini cukup
dengan menabung deposito atau emas, karena butuh cepat cair," tuturnya
saat dihubungi detikFinance, Selasa (13/6/2017).
Sementara
untuk pendidikan jangka panjang seperti kuliah, kata Mike harus memilih
instrumen investasi yang bersifat jangka panjang dan memberikan return
besar. Instrumen investasi yang cocok adalah investasi di pasar modal
seperti membeli saham atau reksa dana berbasis saham.
"Karena
setiap tahun uang kuliah itu meningkat. Kita harus berinvestasi yang
bisa menutupi kenaikan biaya kuliah setiap tahunnya. Tapi yang penting
orangtuanya harus mengerti instrumen investasi yang dipilih," imbuhnya.
Selain
itu, kata Mike, perlu juga ditambal dengan ikut asuransi pendidikan
anak. Asuransi ini hanya sekedar investasi cadangan jika sang orang tua
tertimpa musibah sehingga tidak bisa lagi mencari nafkah.
"Kita
juga tidak tahu ajal kita. Nah, asuransi ini untuk membayar investasi
kita kalau kita sudah tidak bisa bekerja atau meninggal. Asuransi tidak
bisa jadi andalan karena tidak menutupi kenaikan biaya kuliah setiap
tahunnya," tambahnya.
Untuk menutupi alokasi tersebut, Mike
menyarankan agar mengambil dari porsi investasi. Adapun porsi investasi
yang tepat diambil 30% dari pemasukan setiap bulannya.
Nah dari
porsi investasi itu, menurut Mike separuhnya bisa dialokasikan untuk
tabungan pendidikan anak seperti yang dijabarkan diatas yakni untuk
reksa dana, saham dan asuransi pendidikan. Sisanya bisa untuk investasi
lainnya ataupun tabungan hari tua.
"Tapi tergantung juga dengan universitas yang nantinya akan dipilih," tukasnya. (ang/wdl)
Sumber : detik finance
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar