Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta warga Jawa Tengah khususnya Jepara, untuk bersama-sama pemerintah dan aparat penegak hukum melawan persoalan bangsa yang dapat memecah belah persatuan NKRI. Yaitu narkoba, radikalisme, dan terorisme.
Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Jateng Bersalawat dengan tema ‘Perkokoh NKRI, NKRI Harga Mati’ di Lapangan Mrican Kecamatan Mulyoharjo Kabupaten Jepara, Kamis (24/8) malam. Turut hadir dalam salawatan tersebut Wakapolda Jateng Brigjen Pol Indrajit, Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Sabrar Fadillah, Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP dan segenap kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kita tidak boleh lengah. Hati-hati dan harus siap melawan gempuran-gempuran lewat teknologi,” katanya.
Menurut Ganjar tiga persoalan tersebut merupakan tantangan terbesar dan terberat yang harus dihadapi. Tidak hanya dibutuhkan upaya dari pemerintah dan para penegak hukum, namun juga perlu peran aktif dari masyarakat mengingat ketiganya sangat mudah menyusup melalui kemajuan teknologi yang begitu pesat, terutama di media sosial. Karenanya masyarakat harus lebih bijak dalam menggunakan teknologi tersebut agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatifnya.
Untuk menjaga diri dari perpecahan, imbuhnya, masyarakat harus terus menjaga integritas dan budi pekerti sebagai nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.
Pada kesempatan yang sama, masyarakat juga diminta untuk berpartisipasi dan meramaikan Pesta Rakyat 2017 dalam rangka HUT ke-67 Provinsi Jawa Tengah yang dipusatkan di Kota Bumi Kartini itu. Sehingga dapat menumbuhkan dan menggairahkan kembali industri-industri kreatif yang ada di Jepara.
“Acaranya banyak sekali, ada pameran karya anak bangsa, gowes sama Pak Gubernur, gerak jalan dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Ahmad Mardzuki dalam sambutannya mengatakan di usia yang sudah mencapai 67 tahun ini diharapkan masyarakatnya juga diberikan kedewasaan dalam berpikir, berperilaku dan juga dewasa dalam berdemokrasi. Apalagi tahun depan Jawa Tengah akan memasuki tahun politik di mana akan ada pemilihan gubernur dan Pilkada serentak.
“Semoga masyarakat diberikan kedewasaan yang sangat tinggi agar demokratisasi di Jawa Tengah dapat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Tengah,” katanya. (don).
0 komentar:
Posting Komentar