Bupati Kudus H. Musthofa menyebut bahwa peringatan hari jadi Kudus ke-468 tahun ini istimewa. Banyak rangkaian acara yang digelar sejak tanggal 20 hingga 30 September mendatang.
Hal ini disampaikan Bupati Kudus saat menjadi narasumber dialog interaktif Komunikasi Kepala Daerah (KOMUNIKADA) RRI PRO 1 Semarang, Jumat (15/9/2017). Dalam acara berdurasi satu jam yang dipandu presenter Donny Nur Arbayanto itu, Bupati menyebut bahwa rangkaian peringatan hari jadi diawali dengan Khotmil Quran dan kenduri seribu tumpeng.
"Karena Kudus adalah kota santri dan religius, tentunya Khotmil Quran ini sebagai sebuah awal yang bagus,"ucap Musthofa.
Rangkaian acara berikutnya yakni apel yang dilaksanakan pada tanggal 23 September. Apel ini unik, karena peserta apel akan mengenakan pakaian khas Kudusan. Sedangkan malam harinya digelar karnaval budaya.
Berikutnya adalah event akbar Kaskus Kudus Half Marathon (KKHM). Even lomba lari menurut Musthofa bukan hanya olah raga tetapi juga sambil berwisata.
Hal ini disampaikan Bupati Kudus saat menjadi narasumber dialog interaktif Komunikasi Kepala Daerah (KOMUNIKADA) RRI PRO 1 Semarang, Jumat (15/9/2017). Dalam acara berdurasi satu jam yang dipandu presenter Donny Nur Arbayanto itu, Bupati menyebut bahwa rangkaian peringatan hari jadi diawali dengan Khotmil Quran dan kenduri seribu tumpeng.
"Karena Kudus adalah kota santri dan religius, tentunya Khotmil Quran ini sebagai sebuah awal yang bagus,"ucap Musthofa.
Rangkaian acara berikutnya yakni apel yang dilaksanakan pada tanggal 23 September. Apel ini unik, karena peserta apel akan mengenakan pakaian khas Kudusan. Sedangkan malam harinya digelar karnaval budaya.
Berikutnya adalah event akbar Kaskus Kudus Half Marathon (KKHM). Even lomba lari menurut Musthofa bukan hanya olah raga tetapi juga sambil berwisata.
"Banyak potensi wisata yang ditawarkan di Kudus, mulai dari wisata alam, religi, bahkan kuliner dan berbagai potensi lain. Kudus ini kecil, tapi kami kaya dengan potensi," imbuhnya.
Yang unik, lanjut Bupati, KKHM akan diikuti juara bulutangkis dunia. Jadi sangat disayangkan apabila melewatkan momen ini untuk turut memeriahkan hari jadi yang mengambil tema 'Kita Wujudkan Masyarakat yang Religius dan Berbudaya. Kudus Semakin Sejahtera'.
“Setelahnya ada ekspo UMKM yang digelar untuk menampilkan berbagai produk dari Kudus. Dan sebagai penutup disajikan pegelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Semua kemeriahan ini kami berikan untuk masyarakat, agar masyarakat bisa turut bahagia di hari jadi ini," jelasnya.
Menanggapi sejumlah penelepon dan SMS yang masuk, Bupati menjelaskan bahwa Kudus memiliki filosofi gusjigang, yakni perilaku bagus, gemar mengaji/belajar, dan berdagang/bisnis.
“Filosofi ini menjadi kekuatan masyarakat yang merupakan warisan Kangjeng Sunan Kudus. Bahwa jiwa-jiwa wirausaha tumbuh kuat di Kudus. Dengan rasa toleransi yang juga terjaga dengan baik,” pungkas Musthofa. (don).
Yang unik, lanjut Bupati, KKHM akan diikuti juara bulutangkis dunia. Jadi sangat disayangkan apabila melewatkan momen ini untuk turut memeriahkan hari jadi yang mengambil tema 'Kita Wujudkan Masyarakat yang Religius dan Berbudaya. Kudus Semakin Sejahtera'.
“Setelahnya ada ekspo UMKM yang digelar untuk menampilkan berbagai produk dari Kudus. Dan sebagai penutup disajikan pegelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Semua kemeriahan ini kami berikan untuk masyarakat, agar masyarakat bisa turut bahagia di hari jadi ini," jelasnya.
Menanggapi sejumlah penelepon dan SMS yang masuk, Bupati menjelaskan bahwa Kudus memiliki filosofi gusjigang, yakni perilaku bagus, gemar mengaji/belajar, dan berdagang/bisnis.
“Filosofi ini menjadi kekuatan masyarakat yang merupakan warisan Kangjeng Sunan Kudus. Bahwa jiwa-jiwa wirausaha tumbuh kuat di Kudus. Dengan rasa toleransi yang juga terjaga dengan baik,” pungkas Musthofa. (don).
0 komentar:
Posting Komentar