Sebanyak 32 Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang telah menjalani program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM) selama 1 bulan di desa Bringin, Tlawah, dan desa Karangrejo kecamatan Juana, Kabupaten Pati, Rabu (6/9/2017) ditarik kembali.
Penarikan Mahasiswa KKN tersebut dilakukan di Pendopo Kecamatan Juana oleh Ketua Tim Pembimbing KKN Kecamatan Juana, Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes, yang dihadiri Sekcam Juana, Sutikno dan Kepala Desa Bringin, Suyitno.
Ketua Tim Pembimbing KKN Kecamatan Juana, Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa para mahasiswa dari Fakultas Ekonomika & Bisnis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Teknik, Fisip dan Fakultas Ilmu Bahasa tersebut melakukan kegiatan KKN mulai tanggal 5 Agustus hingga 5 September 2017.
Adapun program pengabdian yang dilakukan fokus pada UMKM Kuningan bertematik “Peningkatan Kesehatan Kerja & Lingkungan Masyarakat Pengrajin Kuningan Berbasis Teknologi Bersih Ramah Lingkungan".
“Selama berlangsungnya KKN, mereka memperbaiki teknologi elektro plating, kemudian membantu pengolahan limbah menggunakan teknologi elektrokoagulasi,” ucap Yudhy Dharmawan, seusai acara penarikan mahasiswa KKN di Pendopo Kecamatan Juana, Rabu (6/9).
Disamping itu menurut Yudhi, para mahasiswa juga mengintroduksi dengan membuat pos Unit Usaha Kerja (UKK) untuk pekerjaanya yang bekerjasama dengan puskesmas Juana, dan juga membantu pemasaran produk melalui media online.
“Mereka juga membantu pemasaran dengan membuatkan web, blog, sosial media, catalog dan flyer. Dan mulai ada dampaknya karena kemarin ada informasi sudah mulai banyak customer dari luar kota yang telpon mulai mencoba memesan di 3 UKM yang kita dampingi di KKN PPM ini,” pungkas Yudhy.
Sementara Kepala desa Bringin, Suyitno mengaku sangat terbantu dengan adanya KKN Undip di wilayahnya.
“Saya respon banget dengan adik-adik dari Undip, karena memberi wawasan kepada warga saya terutama dibidang home industri. Itu diberi arahan-arahan yang intinya untuk lingkungan hidup, juga ada masalah plotingnya, pengaturan limbah. Terutama ya limbah itu dampak yang negative bisa diperbaiki, sehingga tidak ada kericuhan di warga,” ucapnya.
Suyitno menambahkan, dulu di wilayahnya sering terjadi perselisihan antar warga karena masalah limbah kimia dari industri UKM. Namun sekarang masyarakatnya lebih tenang setelah diberi pemahaman tentang bahaya limbah kimia dari para mahasiswa KKN Undip.
“Limbah itu kan berupa kimia, jadi dulu tidak ada yang namanya penyaringan, tidak ada tempat khusus. Sekarangkan sudah diarahkan. Jadi limbah keluar itu sudah tidak ada zat kimianya lagi. Minimal zat kimianya sudah banyak berkurang. Jadi tidak ada kontra lagi di masyarakat. Pokoknya baguslah teori-teori yang diberikan mahasiswa terhadap mayarakat selama KKN,” pungkasnya.
Sedangkan Afdi Wijaya, mahasiswa KKN dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang juga sebagai Koordinator Desa (Kordes) Bringin menjelaskan, selama KKN berlangsung mahasiswa selalu melakukan pendampingan terhadap warga, baik yang terkait dengan produksi logam, Manajemen maupun kebersihan lingkungan.
“Yang kami lakukan yaitu perbaikan sistem keuangan, ada pengolahan limbah, dan lebih fokus ke elektro plating sebenarnya. jadi finishing produk kuningan. Jadi kita mengajarkan metode yang benar,” ucapnya. (don).
0 komentar:
Posting Komentar