Desa Ngalian, Kecamatan Kepil ditunjuk sebagai wakil Kabupaten Wonosobo dalam penilaian program Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga- Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga dan Kesehatam (PKK-KKBPK-Kes) Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kesadaran dan komitmen kuat warga untuk mengikuti program KB, membuat Pemerintah Kabupaten tak ragu menunjuk desa yang berjarak lebih dari 35 kilometer dari Kota Wonosobo itu.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, Eko Sutrisno Wibowo ketika menyambut kedatangan tim penilai PKK-KKBPK-Kesehatan di Desa Ngalian, Jumat (22/9/2017).
"Di Desa Ngalian ini, setelah bayinya lahir sang ibu langsung menunjukkan komitmen untuk menjalani program KB, dengan menandatangani surat pernyataan untuk menggunakan alat kontrasepsi," tutur Eko.
Selain pertimbangan komitmen kuat dari warga untuk mengikuti program KB, Sekda juga menyebut adanya konsistensi jajaran kader PKK maupun tenaga kesehatan di Desa untuk terus mendorong dan mendampingi warga dalam pemilihan alat kontrasepsi, menjadi pertimbangan pihaknya mengajukan Ngalian ke Provinsi.
"Kemudian adanya program pemasangan alat kontrasepsi IUD yang telah terintegrasi dengan pemeriksaan dini kanker leher rahim, atau tes IvA juga merupakan nilai lebih dari Desa Ngalian ini," lanjut Eko.
Kombinasi kinerja sinergis antara kader PKK Desa dengan jajaran penyuluh KB dan tenaga kesehatan tersebut, dikatakan Eko membuat desa Ngalian selama dua tahun terakhir terbebas dari kasus kematian ibu melahirkan, maupun kasus kematian bayi.
"Masih banyak program-program positif yang dapat berjalan baik di Desa ini, seperti konseling remaja untuk mencegah pernikahan dini, sampai kesadaran warga untuk tidak lagi buang air besar sembarangan (BABS), karena telah adanya jambanisasi secara berkelanjutan," beber Eko lebih lanjut.
Pihak Pemkab, diakui Eko sangat terbantu dengan telah tumbuhnya kesadaran di kalangan warga masyarakat Ngalian untuk hidup lebih baik. Ia juga menegaskan harapan agar semua hal positif tersebut dapat terus dipertahankan, bukan hanya sebatas untuk penilaian semata.
"Tentu kami berharap dari penilaian ini, desa Ngalian mendapatkan predikat sebagai yang terbaik. Namun lebih dari itu, kami lebih ingin agar warga masyarakat mampu menjaga kebiasaan baik agar terus berlanjut ke depannya," pungkas Eko.
Senada dengan Sekda, Ketua TP PKK Desa Ngalian, Istifaroh juga mengakui bahwa upaya-upaya nyata untuk menyukseskan program Keluarga Berencana di desanya tumbuh dari kesadaran warga.
"Karena itulah kami sangat siap untuk mewakili Kabupaten Wonosobo, bahkan tidak hanya di tingkat Provinsi, melainkan sampai ke tingkat selanjutnya," tegas Istifaroh.
Hal itu, menurutnya tidak dapat dilepaskan pula dari dukungan anggaran yang diberikan pihak Pemerintah desa, salah satunya untuk program jambanisasi warga. Program yang ditujukan pada terbebasnya Ngalian dari buang air besar sembarangan tersebut, dikatakan Istifaroh mendapat alokasi bantuan dari desa sebesar 1 Juta Rupiah per jamban.
"Harapan kami, selain kualitas hidup meningkat melalui program KB, warga juga merasakan peningkatan derajat kesehatan yang baik," tandasnya. (d0n).
0 komentar:
Posting Komentar