Tim Hi-Link Universitas Diponegoro yang terdiri dari Ketua Aji Prasetyaningrum, ST, M.Si, Anggota tim Prof. Dr M. Djaeni ST, MEng dan Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes, melakukan kegiatan pembenahan UKM elektroplating di Juwana, Kabupaten Pati untuk menangani permasalahan Produk kerajinan kuningan dengan konsep Eco-Elekcroplating.
Program dilakukan selama 3 tahun yang berfokus pada proses produksi, diversifikasi dan finishing produk, serta pengolahan limbah. Kegiatan dimulai April 2017, dan telah berhasil diintroduksikan teknologi untuk formulasi proses pencampuran unit electroplating, sehingga dihasilkan produk kuningan seperti handel pintu, jendela, engsel, dan lain-lain, dengan kenampakan yang lebih mengkilap.
Ketua Tim Hi-link, Aji Prasetyaningrum, ST, M.Si, menjelaskan, formulasi ini merupakan kerjasama antara Syamsul Huda, ST (alumni Teknik Kimia Udip), UKM Sinar Padi (Juwana) dengan tim Hi-Link Undip. Selain itu diintroduksikan teknologi mesin barrel electroplating yang dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi.
“Mesin ini memiliki keunggulan dalam kualitas hasil plating, yaitu mampu mengurangi penggunaan larutan, sekaligus mereduksi buangan limbah cair,” ucapnya di kampus Undip, Selasa (29/8/2017).
Menurutnya, produk kerajinan kuningan Juwana merupakan salah satu ikon komoditi unggulan Kabupaten Pati. Ada lebih dari 200 UKM yang bergerak dengan berbagai variasi produk andalannya. Sedangkan beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian adalah model dan keawetan produk sehingga bisa tahan lama, proses produksi yang ramah lingkungan, serta managemen UKM.
“Model dan keawetan produk merupakan hal yang pasti diperlukan. Dengan dinamika consumer preference yang variatif, maka model menjadi utama. Kemudian keawetan produk, artinya logam pelapis tidak mudah tergores atau pun rusak, baik karena benturan maupun pengaruh kondisi udara sekitar dalam penyimpanan dan pemakaian, sehingga para konsumen menjadi puas,” jelas Aji.
Selain itu pada proses produksi juga seminimal mungkin mampu menekan jumlah buangan limbah yang dihasilkan.
“Untuk pengolahan limbah cair hasil plating telah diintroduksikan teknologi elektrokoagulasi, dimana dengan teknologi ini mampu mengolah limbah melalui pengendapan secara elektrokimia dengan biaya murah, luas lahan terbatas dan waktu yang lebih singkat,” imbuhnya.
Guna membentuk UKM yang solid dan tangguh, menurut Aji Prasetyaningrum, permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh UKM pengolahan logam kuningan Juana adalah kurangnya kemampuan UKM dalam proses produksi, terutama proses finishing produk untuk menembus pasar ekspor atau bersaing dengan produk impor. Disamping faktor kurangnya managemen dan pemasaran produk, sehingga semuanya perlu dibenahi.
“Sistem proses produksinya harus memberikan jaminan keamanan terhadap pencemaran lingkungan. Untuk itu, diperlukan aplikasi teknologi proses produksi kuningan yang ramah lingkungan (green technology),” tegasnya.
Untuk keamanan para pekerja, Tim Hi-Link Undip juga melakukan pelatihan sistem safety dan memberikan bantuan peralatan dan pakaian safety. Pelatihan prosedur kerja dan sistem keselamatan kerja dipimpin oleh Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes.
Aji Prasetyaningrum berharap, program Hi-link Undip ini bisa membentuk jaringan yang kuat (networking) antara Undip, Pemkab Pati, dan industri mitra, sehingga mampu meningkatkan daya saing industri logam kuningan di Kabupaten Pati. (don).
0 komentar:
Posting Komentar