Sebagai makanan tradisional, soto memiliki penggemar setia di berbagai pelosok Nusantara. Penikmat kuliner pun makin dimanjakan dengan pilihan menu soto yang beraneka ragam. Sehingga, tidak salah jika sejak tahun 2007, Slamet Riyanto memilih meneruskan bisnis soto keluarga yang ia beri nama Soto Semarang Pak Slamet Ragil.
Berbekal pengalaman menjalankan usaha soto keluarga yang telah dimulai oleh orangtuanya, Silam Priyo Raharjo (alm)dari tahun 1950-an, dan terbukti berkembang hingga kini, sejak tahun 2007, Slamet dengan percaya diri menawarkan kemitraan dengan label Soto Semarang Pak Slamet Ragil.
Saat ini total cabang Soto Semarang Pak Slamet Ragil sudah sebanyak 120 outlet. Perinciannya, satu outlet milik sendiri, dan sisanya milik mitra yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Semarang, Salatiga, Yogyakarta, Bekasi, Jakarta, hingga Jambi. Sehingga tidak heran jika Slamet pun dipercaya untuk menjadi mentor bisnis oleh PT. Pegadaian.
Bukan itu saja, Slamet Ragil juga pernah mendapatkan 10 penghargaan, diantaranya penghargaan sebagai juara Festiva Kupat Tahu Magelang, penghargaan sebagai Indonesian Man dan Women Career Of The Year 2014 dan sebagai Indonesian Man dan Women Career Of The Year 2018.
Menurut Slamet, ada tiga menu andalan yang ia tawarkan dalam menjalankan bisnis kulinernya, yaitu Soto Ayam Semarang, Kupat Tahu Magelang, da Tahu Gimbal.
Di gerainya yang beralamat di Jl. Raya Blabak-Magelang KM. 9 Blabag Mungkid, Kabupaten Magelang, Slamet memasang harga sajiannya yang cukup terjangkau yaitu Soto Rp 7.000 dan Rp 8.000 per porsi, Kupat Tahu Rp 8.000 dan 10.000 setiap porsi, serta tahu gimbal Rp 12.000 dan Rp 15.000 setiap porsi. Tapi harga tersebut bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing gerai beroperasi.
Untuk kemitraan, Slamet Ragil menawarkan paket kemitraan sebesar Rp 7 juta dan 8 juta untuk setiap Gerai.
"Bagi mitra yang berada di pulau Jawa, biaya kemitraan sebesar Rp 7 juta. Sedangkan untuk mitra di luar Jawa sebesar 8 juta rupiah. Itu dibayar hanya sekali di muka untuk seumur hidup,” jelas Slamet.
Dari situ mitra akan mendapatkan pelatihan koki masak di Magelang selama 1 harii di gerai pusat Blabak Magelang. Selain itu, mitra juga akan mendapatkan lisensi sebagai cabang resmi dari Soto Semarang Pak Slamet Ragil.
“Setelah mendapatkan lisensi, mitra usaha dapat memegang kontrak penggunaan merek Soto Semarang Pak Slamet Ragil, seumur hidup tanpa membayar biaya royalty dalam kerjasama ini,” tutur Slamet.
Untuk peralatan resto, menurut Slamet, mitra bebas membeli sendiri. Namun untuk mangkuk soto harus yang berciri mangkok Soto Semarang.
“Untuk menyediakan perlengkapan resto, mitra biasanya memerlukan dana sebesar Rp 1,5 juta. Jadi, total investasi di Pulau Jawa hanya sekitar Rp 8,5 juta,” jelas Slamet Ragil.
Sedangkan untuk survei lokasi, biaya dibebankan kepada mitra. Pusat akan melakukan pengawasan selama tiga hari pertama untuk membantu operasional dan menjaga standar kualitas. Yang berminat bisa hubungi 081392842006.
0 komentar:
Posting Komentar