KLIKDONI - Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama dari beberapa komponen tubuh, seperti otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Kelainan dari salah satu komponen tersebut dapat berujung pada terjadinya disfungsi ereksi.
"Penyebab disfungsi ereksi dibagi menjadi dua bagian besar, yakni penyebab fisik dan psikis. Penyebab fisik biasanya banyak dialami dialami oleh pria lanjut usia. Sementara penyebab psikis didominasi oleh pria usia muda," ungkap dr. Karin.
Penyebab disfungsi ereksi
Bagi banyak orang, disfungsi ereksi sangat memengaruhi kondisi seksual Anda bahkan keharmonisan rumah tangga. Untuk itu, mengetahui apa yang menjadi penyebab hal itu bisa sangat membantu para pria menemuka solusi yang tepat untuk masalah disfungsi ereksi.
Alkohol
Banyak yang percaya bahwa alkohol bisa meningkatkan gairah seksual. Nyatanya tidak! Bahkan, pria muda harus berjuang keras untuk bisa ereksi setelah terlalu banyak mengonsumsi alkohol.
Mengenai hal itu, dr. Karin juga setuju. Menurutnya, konsumsi alkohol berlebihan justru dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Kecemasan
Terlalu mengkhawatirkan tidak bisa ereksi sebenarnya bisa menyebabkan disfungsi ereksi terjadi. Ini karena semua jenis kecemasan memicu pelepasan adrenalin, yang pada gilirannya mengarahkan aliran darah menjauh dari organ-organ yang kurang vital seperti penis.
Padahal. darah kaya oksigen adalah dasar ereksi. Tanpanya, tidak ada yang terjadi. Kecemasan kinerja juga dapat berasal dari kekhawatiran tentang ejakulasi dini.
Tidak terhubung dengan baik
Tidak dapat terhubung secara emosional dengan pasangan sering mengakibatkan pria tidak dapat terhubung secara fisik. Ketika komunikasi jujur yang sederhana gagal mendekatkan pasangan, konseling profesional mungkin diperlukan.
Kebosanan seksual juga bisa membuat pria “lemas”. Ingatlah bahwa organ seks yang paling penting (untuk pria dan wanita) adalah otak.
Selanjutnya
Stres dan kelelahan
Stres dan kelelahan adalah dua penyebab umum disfungsi ereksi yang diabaikan banyak pria. Stres kronis melepaskan ereksi adrenalin. Sedangkan kurang tidur menurunkan hormon testosteron hormon seks pria. Menurut International Society for Sexual Medicine, hampir 70 persen pria dengan sleep apnea juga menderita disfungsi ereksi.
Depresi
Sikap apatis, frustrasi, rendah diri bisa menghambat ekspresi seksual. Akan tetapi, perlu diingat bahwa obat antidepresan justru dapat memperburuk disfungsi ereksi. Siapa pun yang sudah mengalami masalah ereksi harus melakukan perawatan langkah pertama lainnya dengan dokter mereka, seperti terapi bicara atau olahraga.
Penyakit pembuluh darah
Karena ereksi sangat bergantung pada aliran darah, setiap kerusakan dalam sistem peredaran darah Anda akan berdampak negatif. Masalahnya bisa berasal dari tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Para ahli di Harvard Health menunjukkan bahwa ereksi yang lebih lemah sering merupakan tanda pertama penyakit jantung dan harus selalu dilaporkan ke dokter.
Umumnya, apa yang baik untuk jantung, baik untuk ereksi. Yaitu, diet sehat, menjaga kolesterol rendah, tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan mengendalikan berat badan.
Diabetes
Disfungsi ereksi adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling umum pada pria. Menurut Mayo Clinic, di antara mereka yang berusia di atas 50 tahun, risiko itu hampir dua kali lipat. Seiring waktu, diabetes merusak saraf dan pembuluh darah yang memicu ereksi. Dan, seperti halnya penyakit jantung, disfungsi ereksi biasanya merupakan awal dari diagnosis diabetes.
Kegemukan
Kelebihan berat badan sekarang dianggap sebagai faktor risiko independen untuk disfungsi ereksi. Menurut National Institutes of Health, memiliki indeks massa tubuh (IMT) 25 atau lebih besar dapat mengganggu keseimbangan hormon pria, fungsi sel, dan resistensi insulin, bersamaan dengan meningkatkan aktivitas fisik dan masalah psikologis.
Itulah delapan penyebab para pria mengalami disfungsi ereksi. Beberapa di antaranya harus diwaspadai karena merupakan tanda adanya penyakit. Anda bisa mencegah hal ini menimpa Anda dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan hindari stres. Jangan malu untuk berkonsultasi ke dokter bila Anda mengalami disfungsi ereksi.
Sumber : klikdokter
0 komentar:
Posting Komentar