KLIKDONI.COM - SIG melalui unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap untuk kedua kalinya menggelar Festival Runtah, Sabtu (26/8/23). Festival yang melibatkan lebih dari 1.000 orang ini dipusatkan di area Teluk Penyu yang berdekatan dengan pemukiman warga nelayan dan objek wisata Pantai Tekuk Penyu.
“Ini tentang kebersamaan untuk maju dan sukses bersama, karena permasalahan sampah tidak bisa ditangani sepihak, semua harus terlibat," ujar Pj Bupati Cilacap,Yunita Dyah Suminar saat apel bersama.
Kegiatan dilanjutkan dengan menoreh coretan cat air di atas layang-layang, serta bersih-bersih pantai sebagai awal dimulainya Festival Runtah.
General Manager SBI, Edi Sarwono berharap, kegiatan ini akan menjadi bagian dari promosi berkelanjutan tentang perlunya terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kemandirian dalam mengelola sampah.
"Sampah bisa menjadi berkah bagi kita, manakala kita bijak dalam mengelola karena potensi ekonomi sirkular sangat terbuka. Dengan festival runtah ini, kami yakin akan banyak memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan atau stakeholder," ujarnya.
Rangkaian kegiatan Festival Runtah 2023 diantaranya bersih bersih pantai Teluk Penyu, pertunjukan seni teater musikal Wayang Runtah, melukis layang-layang berbahan dasar kertas semen bekas. Kemudian juga ecoprint fashion show dan ditutup dengan talkshow bersama pegiat lingkungan, Dik Doank.
Manager Community Relations SBI, Dewi Hestyani menegaskan, Festival Runtah dikemas semenarik mungkin agar mudah dipahami dan memberikan daya tarik agar masyarakat bisa dengan mudah menerapkan dalam keseharian.
"Salah satu metode yang kami lakukan adalah edukasi bagaimana memanfaatkan barang bekas yang sudah menjadi sampah bisa berguna dan memiliki nilai ekonomis, seperti runtik ( furniture dari plastik). Saat ini kami terus membentuk dan membina bank sampah diberbagai tempat, dimana saat ini kami membina kurang lebih 14 bank sampah," tegas Dewi.
Di Cilacap, tahun 2021 potensi timbulan sampah mencapai 943 ton sampah yang dihasilkan setiap hari dari penduduk Cilacap. Sedangkan sampah perkotaan di area Cilacap Kota bisa mencapai 120 - 160 ton perhari.
Sampah tersebut diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif atau RDF (Refuse Derived Fuel) yang digunakan oleh Solusi Bangun Indonesia Pabrik Cilacap.
“Konsumsi RDF untuk bahan bakar alternatif pengganti batu bara telah banyak membantu permasalahan sampah di Kabupaten Cilacap. Sejak di resmikan pada pertengahan tahun 2020 sampai pertengahan Juni 2023, fasiltas pengolah sampah menjadi RDF telah menghasilkan 64,817 ton RDF kering, atau setara dengan 130,678 ton sampah basah,” pungkas Dewi. (don
).
0 komentar:
Posting Komentar